OMJINCENTER

OMJINCENTER
http:// Hidup yang ku jalani, masalah yang ku hadapi Semua yang terjadi pasti ada hikmahnya. Ku kan terus berjuang, ku kan terus bermimpi Tuk hidup yang lebih baik, tuk hidup yang lebih indah

Jumat, 17 April 2015

Grafik Barber Johnson

Pengertian Grafik Barber Johnson :

        Pada Tahun 1973, Barry Barber, M.A., PhD., Finst P., AFIMA dan David Johnson, M.Sc berusaha merumuskan dan memadukan empat parameter untuk memantau dan menilai tingkat efisiensi penggunaan Tempat Tidur untuk bangsal perawatan pasien. (Sudra, Rano I.2008)

          Terdapat empat garis bantu yang dibentuk oleh empat parameter Grafik Barber Johnson, yaitu :

  • TOI pada umumnya menjadi sumbu horizontal.
  • AvLOS pada umumnya menjadi sumbu vertikal.
  • Garis bantu BOR merupakan garis yang ditarik dari pertemuan sumbu horizontal dan vertikal , yaitu titik 0,0 dan membentuk seperti kipas.
  • Garis bantu BTO merupakan garis yang ditarik dan menghubungkan posisi nilai AvLOS dan TOI yang sama.
Parameter Grafik Barber Johnson :

         Keempat parameter yang dipadukan tersebut BOR (Bed Occupancy Rate), AvLOS (Average Length Of Stay), TOI (Turn Over Interval), dan BTO (Bed Turn Over). Perpaduan keempat parameter tersebut diwujudkan dalam bentuk Grafik Barber Johnson (BJ). (Sudra, Rano I.2008)
Berikut keempat parameter dan penjelasannya :
1. BOR (Bed Occupancy Rate / percentage bed occupanpcy) 

        Bed Occupancy Rate (BOR) merupakan angka yang menunjukkan presentase tingkat penggunaan Tempat Tidur pada satuan waktu tertentu di Unit Rawat Inap (bangsal). Standard nilai ideal menurut Barber Johnson untuk BOR 70 – 85 %. (Sudra, Rano I.2008)
Apabila nilai BOR lebih dari 85 % maka pelayanan yang dijalankan oleh dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain kurang efektif, hal tersebut dapat dikarenakan :
  • Beban kerja tinggi
  • Ruang kerja terbatas namun penggunaan Tempat Tidur yang berlangsung secara terus – menerus.
  • Meningkatnya kualitas pasien memperoleh perawatan yang layak dibutuhkannya.
  • Memperpanjangkan masa penyembuhan pasien.
Adapun rumus Bed Occupancy Rate ( BOR ) : 




       Manfaat penghitungan BOR yaitu untuk mengetahui tingkat penggunaan Tempat Tidur suatu rumah sakit. Angka BOR yang rendah kurangnya penggunaan fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat.

2. AvLOS (Average Length Of Stay)

         Average Length Of Stay disebut juga lama dirawat merupakan jumlah hari kalender dimana pasien mendapatkan perawatan rawat inap di rumah sakit, sejak tercatat sebagai pasien rawat inap (admisi) hingga keluar dari rumah sakit (discharge). Kondisi pasien keluar bisa dalam keadaan hidup maupun mati. Jadi pasien yang belum keluar dari rumah sakit belum bisa dihitung hari Lama dirawatnya. NilaI ideal untuk AvLOS adalah ± 3 – 12 hari. (Sudra, Rano I.2008)
          Total dari lama hari rawat dapat diartikan sebagai jumlah hari rawat yang didapat pada pasien, sampai pasien keluar hidup atau meninggal.
Rumus Average Length Of Stay :



3. TOI (Turn Over Interval)

        Turn Over Interval menunjukkan rata-rata jumlah hari sebuah Tempat Tidur tidak ditempati pasien. Hari “Kosong” ini terjadi antara saat Tempat Tidur yang ditinggalkan oleh seorang pasien sehingga digunakan lagi oleh pasien berikutnya. Nilai ideal Turn Over Interval (TOI): 1-3 hari (Sudra, Rano I. 2008)
Rumus Turn Over Interval : 


4. BTO (Bed Turn Over)

       Bed Turn Over atau Troughput merupakan rerata jumlah pasien yang menggunakan setiap Tempat Tidur dalam periode tertentu. Nilai BTO sangat membantu dalam menilai tingkat penggunaan Tempat Tidur karena dalam dua periode bisa diperoleh angka BOR yang sama tetapi angka BTO berbeda. Nilai ideal Bed Turn Over (BTO) minimal 30 pasien dalam periode 1 tahun. Artinya, 1 Tempat Tidur diharapkan digunakan 30 pasien dalam 1 tahun, berarti 1 pasien rata – rata dirawat selama 12 hari. Hal ini sejalan dengan nilai standar ideal AvLOS yakni 3 – 12 hari. (Sudra, Rano I. 2008)
Rumus Bed Turn Over :



Cara membuat Grafik Barber Johnson :

Ketentuan-ketentuan yang harus diingat waktu membuat Grafik Barber Johnson yaitu :

a. Skala pada sumbu horisontal tidak harus sama dengan skala sumbu vertikal.
b. Skala pada suatu sumbu harus konsisten.
c. Skala pada sumbu horizontal dan vertical dimulai dari angka 0 dan berhimpit membentuk koordinat 0,0.
d. Judul grafik harus secara jelas menyebutkan nama Rumah Sakit, nama bangsal (bila perlu), dan periode waktu.
e. Garis bantu BOR dibuat dengan cara :
    1) Tentukan nilai BOR yang akan dibuat garis bantunya, misalnya BOR 75 %.
   2) Tentukan koordinat titik bantu BORnya sesuai nilai BOR tersebut, misalnya untuk BOR 75 % maka koordinat titik bantunya adalah :
       a) AvLOS = nilai BOR di bagi 10 = 75/10 = 7,5
       b) TOI = 10 – nilai AvLOS = 10 – 7,5 = 2,5.
    3) Tarik garis mulai dari koordinat 0,0 melewati titik bantu BOR tersebut.
    4) Beri keterangan garis tersebut, misalnya bahwa garis tersebut adalah BOR 75 %
f. Garis bantu BTO dibuat dengan cara :
    1) Tentukan nilai BTO yang akan dibuat garis bantunya, misalnya BTO = 10
    2) Tentukan titik bantu disumbu AvLOS dan TOI (nilainya sama), dengan cara :
       a) Titik bantu = (jumlah hari dalam periode tertentu) dibagi (nilai BTO) = 30/10 = 3
       b) Jadi lokasi titik Bantu BTO di AvLOS = 3 dan TOI = 1.
    3) Tarik garis yang menghubungkan kedua titik bantu tersebut.
    4) Beri keterangan garis tersebut.
g. Daerah efisien dibuat dan merupakan daerah yang dibatasi oleh perpotongan garis :
    1) TOI = 1
    2) TOI = 3
    3) BOR = 75%
    4) AvLOS = 12

Manfaat Grafik Barber Johnson :
  • Membandingkan tingkat efisiensi penggunaan Tempat Tidur dari suatu unit dari waktu ke waktu dalam periode tertentu.
  • Memonitor perkembangan pencapaian target efisiensi penggunaan Tempat Tidur yang telah ditentukan dalam suatu periode tertentu.
  • Membandingkan tingkat efisiensi penggunaan Tempat Tidur antar unit dalam periode tertentu memantau dampak dari suatu penerapan kebijakan terhadap efisiensi penggunaan Tempat Tidur.
  • Mengecek kebenaran laporan hasil perhitungan empat parameter efisiensi penggunaan Tempat Tidur

Sabtu, 27 Desember 2014

TUGAS APLIKASI KOMPUTER DASAR "DATA" TAHUN 2014/2015

Untuk Melihat file lengkap klik disini:

"DATA" 


Tanggal
Nama 
Rumah Sakit
Alamat
Kota
22/02/2014
Anang Hermansyah
RS Anang Sehat
Jl. Suka Suka No 11
Jakarta
24/12/2014
Agus Budi Sentosa
RS Prima Sehat
Jl. Mana Kala No 1
Medan
24/11/2014
Hatta Rajasa
RS Java Hospital
Jl.Menuar 2
Surakarta
25/09/2014
Niken Sundari
RS Seger Waras
Jl.Anggrek no 34
Sragen
27/06/2014
Ayu Monica
RSUP Karyadi
Jl. Bintaro No 2
Semarang
27/11/2014
Iqbal Abdu Aziz
RSUD Karanganyar
Jl.Jengglong 
Karanganyar
28/02/2014
Abizzal Setya
RS Moewardi
Jl.Jebres
Surakarta
04/01/2014
Andaryudha Wibowo
RS Hermina
Jl.Jebres
Surakarta
07/02/2014
Prabowo Subianto
RS Dr.Oen Surakarta
Jl.Mojosongo
Surakarta
13/03/2014
Joko Widodo
RSUD Surakarta
Jl.Stapak
Surakarta
14/03/2014
Fadli Nur Majid
RS Harapan Kita
Jl.Bundaran HI
Jakarta
03/05/2014
Galis Riza
RS Jati Husada
Jl.Jaten
Karanganyar
03/06/2014
Emrald
RS PKU Muhammadiyah
Jl.Papahan
Karanganyar
03/07/2014
Mutya sakira
RSUD Sukoharjo
Jl.Veteran
Sukoharjo

Jumat, 26 Desember 2014

TUGAS APLIKASI KOMPUTER DASAR "RUMUS AUTO SUM" TAHUN 2014/2015

Untuk Melihat file lengkap klik disini :

LAMBANG
PRIA / WANITA
AUTO SUM
A
PRIA
IF
A
PRIA
IF
B
WANITA
IF
B
WANITA
IF
B
WANITA
IF

YOGYAKARTA
SUM AUTO
YOGYA
LEFT
KARTA
RIGHT
AKAR
MID

AISYAH
SUM AUTO
AISYA
LEFT
YAH
RIGHT

Fungsi ini di khususkan untuk memanipulasi jenis data string. Ada beberapa model dari  jenis teks ini, antara lain:

1.      LEFT
Fungsi ini digunakan untuk mengambil sejumlah karakter dari sebelah kiri. Adapun penulisan fungsi ini adalah
Rumus :
=LEFT (“Teks”;n)
dimana; Teks: merupakan string yang akan dimanipulasi
      n  : banyaknya jumlah karakter yang akan diambildari teks dari sebelah kiri
contoh : 
=LEFT("YOGYAKARTA";5)>> Yogya

2.      RIGHT
Fungsi ini digunakan untuk mengambil sejumlah karakter dari sebelah kanan. Adapun sytaxnya adalah
Rumus :
=RIGHT(“Teks”;n)
contoh: 
=RIGHT("YOGYAKARTA";5) >> Karta

3.      MID
Fungsi ini digunakan untuk mengambil karakter berdasarkan ketentuan yang ditetap sendiri. Adapun sytaxnya adalah
Rumus :
=MID(“Teks”;n)
contoh:
=MID("YOGYAKARTA";5;4) >> Akar

4.      VALUE
Fungsi value ini digunakan untuk mengembalikan angka yang bertipe string menjadi jenis numerik kembali. Perintahnya adalah
Rumus :
=VLUE(Data angka)
dimana, data angka adalah angka yang bertipe data string yang akan dikonversikan ke tipe data numerik.
Contoh:
=VALUE(“12345”)   >> 12345

5.        LOGIKA SEDERHANA
Rumus
=IF(kondisi;B;S)
Kondisi : merupakan keadaan atau kondisi atau nilai dari suatu data yang kita uji. Nilai  kondisi hanya ada dua yaitu benar atau salah.
B  : pernyataan atau hasil jika kondisi bernilai Benar
S    : pernyantaan atau hasil jika kondisi bernilai Salah
Contoh
Misalkan kita memeriksa apakah kode yang ada pada sel  A16 itu A atau B . Jika kodenya A maka tuliskan Pria jika B isikan Wanita


TUGAS APLIKASI KOMPUTER DASAR "DAFTAR BELANJA ANAK KOST" TAHUN 2014/2015


Untuk Melihat file lengkap klik disini :

DAFTAR BELANJA ANAK KOST

NAMA
HARGA
JUMLAH
TOTAL
KANGKUNG
500
3
1500
GULA
1500
2
3000
KOPI
1100
4
4400
IKAN ASIN
2500
1
2500
KECAP
300
2
600
MINYAK
3500
1
3500
TOTAL BELANJA
15500
UANG DISAKU
15000
SISA:
-500


Cara membuat excel dengan formula
1.     Buka buku kerja baru.
2.     Ketik data   
3.     Aktifkan sel D3 kemudian ketik =B3*C3 , lalu tekan tombol enter
4.     Pastikan muncul angka 1500. 
5.     Tidak perlu menulis rumus lagi, cukup mengopy rumus yang telah kita buat.
6.     Latakkan pointer pada pojok sel D3 , sehingga berbentuk tanda plus tipis.
7.     Drag kebawah hingga mencapai sel D8 , perhatikan hasilnya
8.     Untuk menghitung total belanja pada sel D9 ketik =SUM(D3:D8),enter.